BONUS CHAPTER 2

Malam dengan bulan yang terang membuat Bumi terus memperhatikannya melalui balkon kamar adiknya. Matanya juga terus mengedar untuk melihat sang bintang. Mencari bintang yang paling terang untuk ia ajak berbicara.

Bibirnya tertarik saat ia berhasil menemukannya. Lelaki itu terpejam sebentar. Berdoa sejenak sebelum mulai berbicara.

“Bulan, malam.” sapanya setelah ia berdoa. Matanya terus memperhatikan bintang yang paling terang malam itu.

“Lan, gimana kabar lo? Gue kangen sama lo.” ujar Bumi dengan senyuman.

“Bulan, kalau gue boleh egois gue mau lo tetap disini. Temenin gue, jadi saksi gue di sidang gue besok. Jadi saksi untuk sukses gue.”

“Lo pasti tau kalau gue gak jadi kuliah diluar negri. Lo tau alasannya? Karna gue mau kuliah ditempat yang lo inginin dari dulu. Gue mau lo ngerasain lewat diri gue. Dan gue berhasil, Lan. Gue berhasil untuk tetap disini.”

Bumi menarik nafasnya sejenak. Senyum lelaki itu mulai berubah dengan perlahan.

“Lan, gimana caranya supaya gue bisa hilangin rasa penyesalan gue? Gimana caranya supaya gue minta maaf langsung sama lo? Gimana caranya supaya gue bisa hidup normal tanpa lo?”

Bumi tertunduk, air matanya mengalir saat ia melihat lengannya penuh dengan bekas sayatan. Lalu tak lama hujan turun dengan derasnya. Membuat Bumi tersenyum hambar.

“Lan, lo marah ya? Gue minta maaf. Gue bener-bener minta maaf. Ternyata kehilangan lo lebih berat dibanding gue kehilangan Ayah.”

“Gue anggap ini semua karma buat gue karna pernah nyakitin lo, Bulan.”

Bumi mengakhiri pembicaraannya dengan masuk kedalam kamar Bulan.

Nyatanya lelaki itu telah sadar atas kebodohan dirinya. Dulu ia kira hidup tanpa Bulan akan membuatnya lebih damai dan tenang. Bahkan lelaki itu bisa bebas untuk disayang.

Tetapi itu semua salah.

Bumi sulit untuk melanjutkan kehidupannya setelah empat tahun berjalan. Selalu mensibukan dirinya dengan tugas kuliah dan juga kesehatan mentalnya.

Semuanya terlalu sulit untuk Bumi jalankan dengan rasa bersalah.

Dan pada akhir nya Bumi memilih untuk tetap bertahan didunia. Menemani sang Ibunda dengan adik barunya.

Jingga Hireksa.