Dari Juna untuk Alya.

Rumah dengan corak dinding yang sangat abstrak berhasil membuat Alya tertarik melihat setiap kali ia datang kerumah Juna. Sudah 3 kali Alya mendatangi kediaman sederhana milik Juna, namun ia selalu kagum dengan isi dalamnya. Rumah sederhana yang di penuhi oleh sisi seninya.

Alya kini memperhatikan Juna yang sibuk dengan coretan diatas buku tebalnya. Coretan yang sangat rapih, bahkan lebih bagus dibandingkan milik dirinya sendiri. Alya akui jika Juna adalah lelaki yang memiliki tulisan terapih sejauh ini.

“Juna, tulisan lo keren.” ujar Alya sembari mengacungkan kedua jempolnya.

Juna menoleh, melihat Alya yang tersenyum manis dengan kedua jempol yang terangkat. Hatinya begitu berdebar setiap kali melihat senyuman dari bibir tipis milik Alya. Darahnya mengalir dengan hangat setiap kali Juna berada didekat Alya.

“Thanks, Al.” Balas Juna. Lelaki itu kembali fokus kepada lembaran yang berada dibawah pandangannya, melanjutkan menulis untuk menyelesaikan rangkuman yang di berikan.

Tiba-tiba saja, terbesit satu rasa di dalam diri Juna. Rasa yang saat ini tidak ingin Juna sembunyikan untuk waktu yang lebih lama lagi. Juna ingin, Alya mengetahui semuanya sekarang. Atau bahkan, detik ini juga.

“Al.” Panggil lelaki itu setelah terdiam cukup lama. Alya kembali menoleh, menaikan sebelah alisnya dengan tatapan bingung di wajahnya. “Kenapa?” tanya gadis itu.

Juna mengambil ponselnya, ia mengetik sesuatu di ponsel tersebut hingga terdengar suara yang sangat merdu di telinga Alya. Ini lagu Tulus, salah satu penyanyi favoritnya sejak dulu.

“Al, dengerin lirik yang ini ya.” Pinta Juna sembari memindahkan detik lagu tersebut.

Hadir mu sangat berharga, ku ingin engkau tahu aku sayang kamu.

Alya terdiam setelah mendengar lirik yang menjerumus terhadap perasaan. Matanya menatap Juna dengan tatapan yang sangat bingung untuk merespon perilaku Juna.

“Maksudnya, Jun?” satu pertanyaan bodoh terlontar dari mulutnya. Alya sudah mengetahui lirik tersebut, dan seharusnya Alya sudah paham tentang sesuatu yang akan Juna katakan.

“Al, perasaan gue sama kayak lirik ini. Gue sayang sama lo, Al.”