Penjelasan dari Yasha.
Sejak 10 menit yang lalu, Yasha sudah duduk dengan santainya di kantin fakultas DKV. Lelaki itu sedang menunggu Orelyn yang akan datang menemuinya. Menjelaskan sesuatu dan akan mendengarkan penjelasan dari gadis itu.
Matanya menatap kearah pintu masuk sejak tadi. Hingga gadis yang ia tunggu datang sambil membawa tas laptop yang ia genggam.
Orelyn duduk dihadapan Yasha. Gadis itu langsung mengambil air putih yang berada diatas meja. Meminum air tersebut hingga habis tak bersisa.
“Pelan-pelan. Nanti lo keselek gak bisa nafas kayak dulu.” Ujar Yasha mengalihkan pandangan Orelyn. Bahkan gadis itu sudah tak ingat sama sekali kejadian yang hampir membuatnya kehilangan nyawa.
“Lo mau ngomong apa?” Tanya Orelyn berusaha mengalihkan pembicaraan. Enggan mengingat masa lalu yang sangat indah pada masanya.
“Soal Haekal yang bilang gue selingkuh di belakang lo.” Yasha membenarkan posisi duduknya, lelaki itu menarik nafas dengan perlahan.
“Mungkin ada salah paham disini. Waktu gue pacaran sama lo, sama sekali gue gak selingkuh dari lo. Mungkin lo liat gue jalan sama cewek atau berduaan sama cewek lain, tapi itu bukan selingkuh. Gue bahkan berkali-kali nolak cewek yang nyatain perasaan ke gue buat jaga perasaan lo. Tapi malam itu, waktu gue mau kasih hadiah tiket konser ke lo, tiba-tiba lo ajak gue putus dan block nomor gue tanpa gue tau salah gue dimana. Gue kerumah lo, tapi kosong. Gue tanya Haekal, Reon, Jemian sama Jean, mereka malah musuhin gue dan jauhin gue. Gak kasih tau lo dimana. Sampai gue mau nyerah, gue tanya ke Papa lo. Dan ternyata lo di Jerman.”
“Gue ngerasa lega denger kabar lo dari Om Jeffry kalo lo baik-baik aja. Tapi disini gue gak baik-baik aja. Gue masih nyari tau kenapa lo putusin gue sepihak. Sampai kemarin gue baru tau karna Haekal bilang gue selingkuh dari lo.”
Penjelasan panjang dari Yasha membuat Orelyn mematung dan diam. Gadis itu mendengar semuanya. Semua penjelasan dari kesalah pahaman yang telah terjadi setelah mereka semua lulus SMA. Kesalah pahaman yang ia buat sendiri tanpa mau mendengarkan penjelasan dari Yasha.
“Dan lebih hancurnya lagi, ternyata lo sama Haekal pacaran sekarang. Orang yang gue anggap sahabat paling baik sekarang pacaran sama mantan gue yang putusin gue dengan alasan yang gak bener.” Yasha terkekeh hambar, lelaki itu menatap Orelyn yang menunduk.
“Maaf.” Suara pelan itu terdengar ditelinga Yasha. Orelyn sangat merasa bersalah. Merasa bodoh karna hanya melihat dari satu sisi saja.
“Apa Haekal yang fitnah gue selingkuh dari lo supaya dia bisa pacarin lo ya?” Kini pertanyaan dari Yasha langsung memancing emosi Orelyn. Gadis itu berdecih, rasa bersalahnya seakan lenyap dalam satu kedipan mata saja.
“Ngapain nyalahin Haekal? Gue liat sendiri lo jalan sama cewek yang gak gue tau dia siapa. Gak usah bawa-bawa Haekal.” Ujar Orelyn dengan tatapan kesal. Gadis itu langsung mengalihkan pandangannya. Menatap beberapa pedagang yang sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing.
Sampai mata gadis itu menatap siluet seorang gadis yang pergi dengan langkah kaki yang cepat. Gadis yang sangat Orelyn tau itu siapa.
“Evelyn?”