You lose.
Udara dingin yang berada didalam ruangan William membuat lelaki itu merapatkan selimutnya. Tangan kanan yang tak diinfus itu sejak tadi telah sibuk melihat-lihat update story instagram milik Cilla. Walau hanya story jalanan namun dapat membuat hati William terasa begitu sangat tenang. Setidaknya Cilla baik-baik saja sekarang.
Senaru yang duduk disofa hanya memperhatikan temannya dengan tatapan yang sangat jengkel. Wajah yang biasanya selalu datar tiba-tiba saja tersenyum dengan waktu yang cukup lama. Lelaki yang biasanya sangat malas untuk membuat lengkungan di bibir dengan begitu lamanya membiarkan lengkungan itu ada.
“Punya temen aneh banget.” Kira-kira seperti itulah gumaman yang William dengar, namun lelaki itu sama sekali tidak perdulikan ucapan temannya.
Tiba-tiba saja pintu ruangan William terbuka dengan sedikit lebar. Lelaki itu lantas menoleh kearah pintu yang terbuka, memperhatikan gadis dengan seragam SMA yang masih melekat ditubuhnya. William menaikan sebelah alisnya ketika gadis itu mendekati dirinya dengan sebuah bungkusan plastik berisikan buah segar. Bibir yang awalnya membentuk senyuman itu langsung saja hilang karena wanita licik yang ada disampingnya.
“Siang. Kamu udah makan belum?” Tanya Kyren dengan begitu bersemangat.
William ingin merubah posisi baringnya menjadi duduk, tangan Kyren dengan cepat memegang lengan William untuk membantu lelaki itu bangun dari tidurnya. Namun dengan sangat kasar William menepis tangan gadis itu. Kyren menaikan sebelah alisnya, menatap bingung William yang tiba-tiba saja bersikap kasar pada dirinya.
“William, kamu kenapa? Berani beg-”
“Gak usah ngancem saya lagi, saya udah gak takut sama kamu. Saya dan kamu sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi sekarang.” Ujar William dengan begitu tegasnya. Mata sipit itu menatap tajam kearah Kyren yang diselimuti kebingungan.
“Hp kamu ada dimeja, ambil sendiri.” Lanjutnya lalu William memilih untuk turun dari ranjang. Membawa tiang infusan untuk duduk disamping Senaru yang hanya memperhatikan drama dari temannya.
Dengan cepat Kyren langsung mengambil ponselnya yang berada diatas meja. Gerakan gadis itu terlihat panik dimata William, menandakan ketakutan jika pikiran Kyren memang benar adanya. Matanya terus mencari sebuah video yang ia simpan supaya William tetap berada disampingnya. Namun nihil. Video itu telah hilang entah kemana.
“Lo nyari ini?” Senaru menunjukan sebuah video kepada gadis itu.
Kyren lantas menoleh, menatap video tersebut dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Lalu pandangannya tertuju pada William yang menaikan sebelah alisnya. Seolah-olah tidak perduli kepada dirinya yang sedang dilanda kepanikan.
“Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan terjatuh juga. Sekarang kamu keluar, sebelum saya habisin kamu disini. Gak perduli kamu itu perempuan atau banci sekarang.” Ujar William dengan sangat sarkas.
Tangan Kyren terlihat terkepal dengan kuat, menahan amarah dan rasa malu yang bergejolak didalam dirinya. Gadis itu langsung saja keluar dengan air mata yang berlinang, rasa malunya lebih dominan dibandingkan rasa amarah.
“You lose, honey.”